All About Indonesia #2

 


Hallo!! Kali ini saya akan menuliskan episode 2 dari AAI (All About Indonesia). Dalam episode kali ini saya akan membahas tentang Museum Nasional Republik Indonesia. Sebenarnya tujuan awal saya berkunjung ke Musnas karena saya ingin melihat salah satu pameran yang ada di sana, yang bernama Imersif4. Tapi sayangnya saya selalu kehabisan tiket, tiket sudah habis bahkan dari sebulan sebelumnya. Walau begitu saya tetap ke sana bersama teman saya, karena memang tidak tahu mau ke mana lagi dan saat itu sedang berada dekat dengan lokasi Musnas.

Museum Nasional Republik Indonesia sering juga disebut dengan Museum Gajah yang merupakan museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geografi yang terletak di Jl. Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Musnas terdiri dari 4 lantai di mana lantai 1 bertemakan manusia dan lingkungan yang berisikan tentang peninggalan dan informasi tentang kehidupan manusia dari zaman pra-aksara. Lantai 2 bertemakan Ilmu Pengetahuan, Ekonomi, dan Teknologi yang berisikan tentang peninggalan-peninggalan dalam bidang pengetahuan, ekonomi, dan teknologi manusia pra-aksara. Lantai 3 bertemakan Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman, di sini berisikan penjelasan beserta bukti peninggalan yang menunjukkan manusia pra-aksara sudah berorganisasi, mengenal serta dapat menciptakan pola pemukiman. Lantai 4 bertemakan Koleksi Emas dan Keramik Asing. Berbagai jenis keramik sejak zaman dahulu ada di sini, saya rasa Anda akan terkesima melihatnya.

Banyak sekali hal unik yang ada di sini, dan dari Musnas pula saya mengetahui ternyata Indonesia memiliki ribuan bahasa dan suku bangsa. Mungkin pengetahuan saya yang masih sedikit? Saya pun merasa begitu, jelas saya terkejut melihat daftar bahasa dan suku bangsa di Indonesia. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari Musnas, terlebih tentang kehidupan masa lalu manusia yang hidup di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Republik Indonesia. Indonesia benar-benar luas, kita tidak akan bisa mengenal negara kita hanya dengan membaca atau mengetahuinya dari postingan media sosial. Sesekali kita harus turun langsung dan menjelajahi Indonesia sekali pun melalui Museum.

Semua yang berada di Musnas atau museum lainnya memang diajarkan dalam pelajaran Sejarah atau pelajaran lainnya di sekolah, namun di Musnas kamu akan mendapatkan informasi lebih lanjut dan lebih mendalam. Kamu juga bisa melihat secara langsung berbagai macam peninggalan-peninggalan sejarah. Di sekolah hanya bisa melihat dari gambar yang tertera di buku pegangan siswa atau internet saja bukan? Museum bukanlah tempat yang membosankan pun menyeramkan. Museum akan begitu menakjubkan jika kamu menikmati perjalananmu menjelajahi museum, sertakan juga rasa ingin tahu yang kamu miliki, maka kamu akan mendapatkan banyak hal baru.

Jadikanlah museum tempat yang aman, nyaman, dan mengasyikkan untuk berwisata dan belajar. Tidak jarang juga museum-museum di Jakarta mengadakan event yang dapat kita ikuti. Tidak ada museum yang tidak layak dikunjungi, sekalipun museum daerah yang sangat sepi. Bukan museumnya yang salah, tetapi warga lokal yang tidak mau melestarikan museum tersebut. Kelestarian museum merupakan tanggung jawab kita semua, tidak hanya petugasnya saja, tapi warga lokalnya juga.


Sekian, terima kasih sudah membaca:)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Its About Scam Group

 Hai, kawan! Ini khusus buat kalian, dibaca ya, aku sih berharapnya kalian baca sampe beres. Aku mau mulai dari deskripsikan kalian satu-satu. Sesuai absen ygy, biar gak ketimpangannn. Pertama ada Alwan, si new mem di grup scam. Walau baru sebentar semoga meninggalkan kenangan yang indah ya, Wan! Terima kasih udah mau join sama kita. Jujur Alwan enak diajak ngobrol, lebih tepatnya enak diajak julid dan ghibah. Ketawanya khas banget. Gimana Wan kenal kita? Semoga betah ya di Gundar, semangat terus kuliahnya, ayok sama-sama mencapai kelulusan!! Jangan lupain kita-kita walaupun nantinya gak sekelas lagiii. Jangan lupa juga jaga kesehatan dan bahagia selalu!! Kedua ada Ann, si belahan jiwaku! Terima kasih banyak udah mau kenal deket sama aku, terima kasih untuk selalu memastikan aku baik-baik aja, selalu mengusahakan datang ke kos aku kalau aku lagi down dan memastikan aku tdiur nyenyak. Ann, kamu orang pertama yang liat aku nangis sampai sesenggukkan, kamu orang pertama yang peluk aku...
Baca selengkapnya

Langkah Demi Langkah

  Hai, hai!! Kali ini saya mau menceritakan langkah-langkah yang sudah saya lalui sebagai salah satu anak yang memiliki strict parents. Jadi semua bermula saat saya kelas 4 SD. Mulai saat itu orang tua saya melarang saya bermain keluar rumah, hanya teman saya yang boleh bermain di rumah saya. Karena sekolah saya jauh dari rumah, rumah teman-teman saya pun jauh, jadilah jarang sekali ada yang bermain ke rumah saya. Awalnya saya banyak berontak, namun setelah orang tua menceritakan alasannya saya sedikit mengerti. Walau pun sampai sekarang pun saya masih menyayangkan hal itu. Semua berlanjut sampai saya di bangku SMP. Orang tua saya, terutama ibu saya, semakin ketat terhadap saya. Saya tidak bisa ikut mengerjakan tugas kelompok jika tidak di rumah saya. Untungnya saya sering mendapatkan teman kelompok yang sama, di mana mereka sudah paham dengan kondisi keluarga saya. Jadi, sejak dulu saya tidak diperbolehkan bermain keluar oleh orang tua saya. Jujur saja, saya sering merasakan jenuh...
Baca selengkapnya

Kita Punya Rencana Allah Punya Kuasa

 Hai! Kembali lagi dengan tulisan saya. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan saya mendapatkan universitas dengan jurusan yang saya dambakan sejak SMP. Saat ini saya berada di jurusan Psikologi, seperti mau saya sejak dulu. Kenapa saya memilih Psikologi? Karena saya ingin membantu banyak orang, saya ingin membantu mereka keluar dari masa sulitnya. Saya pun ingin membuktikan bahwa pergi ke psikolog bukanlah hal yang perlu untuk ditakuti. Saya mencintai dunia Psikologi sejak saya duduk di bangku kelas 9 akhir. Karena saya sudah memiliki apa yang saya cintai, saya pun mulai merancang perjalanan hidup saya di kelas 10 akhir. Dari sana saya mulai mencari universitas yang akan menjadi tujuan saya. Mulai nyicil belajar untuk UTBK. Walau pada kenyataannya banyak kesulitan yang saya hadapi, merasa bosan belajar sendiri, merasa kesulitan membagi waktu antara tugas sekolah dan belajar UTBK. Terlebih saat itu sedang ada masalah besar yang terjadi pada keluarga saya. Saat itu rasanya kepal...
Baca selengkapnya